Minggu, 22 Desember 2013

KONSELING



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Konseling
Konseling berasal dari kata counsel yang artinya saran, melakukan diskusi dan pertukaran pendapat. Konseling adalah suatu kegiatan bertemu dan berdiskusinya seseorang yang membutuhkan (klien) dan seseorang yang memberikan (konselor) dukungan dan dorongan sedemikian rupa sehingga klien memperoleh keyakinan akan kemampuannya dalam pemecahan masalah. Konseling pasien merupakan bagian tidak terpisahkan dalam elemen kunci dari pelayanan kefarmasian, karena Apoteker sekarang ini tidak hanya melakukan kegiatan compounding dan dispensing aja, tetapi juga harus berinteraksi dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya dimana dijelaskan dalam konsep Pharmaceutical Care.
Dapat disimpulkan bahwa pelayanan konseling pasien adalah suatu pelayanan kefarmasian yang mempunyai tanggung jawab etika serta medikasi legal untuk memberikan informasi dan edukasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan obat. Kegiatan konseling dapat diberikan atas inisiatif langsung dari Apoteker mengingat perlunya pemberian konseling karena pemakaian obat-obat dengan cara penanganan khusus, obat-obat yang membutuhkan terapi jangka panjang sehingga perlu memastikan untuk kepatuhan pasien meminum obat. Konseling yang diberikan atas inisiatif langsung dari Apoteker disebut konseling aktif. Selain konseling aktif dapat juga konseling terjadi jika pasien datang untuk berkonsultasi pada apoteker untuk mendapatkan penjelasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan obat dan pengobatan, bentuk konseling seperti ini disebut konseling pasif.
Konseling obat adalah suatu prosesyang memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengeksplorasikan diri yang dapat mengarah pada peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran tentang penggunaan obat yang benar.

B.     Manfaat dan Tujuan Konseling
Manfaat dari Konseling yaitu :
1.       Bagi Pasien :
a.       Menjamin keamanan dan efektifitas pengobatan
b.      Mendapatkan penjelasan tambahan mengenai penyakitnya
c.       Membantu dalam merawat atau perawatan kesehatan sendiri
d.      Membantu pemecahan masalah terapi dalam situasi tertentu
e.      Menurunkan kesalahan penggunaan obat
f.        Meningkatkan kepatuhan dalam menjalankan terpai.
g.       Menghindari reaksi obat yang tidak diinginkan
h.      Meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya kesehatan

2.       Bagi Farmasis
a.       Menjaga citra profesi sebagai bagian dari tim pelayan kesehatan.
b.      Mewujudkan bentuk pelayanan asuhan kefarmasian sebagai tanggung jawab profesi Farmasis
c.       Menghindari Farmasis dari tuntutan karena kesalahan pengguanaan obat (Medicatiaon Error)
d.      Suatu pelayanan tambahan untuk menarik pelanggan sehingga menjadi upaya dalam memasarkan jasa pelayanan.
Tujuan dari konseling pada pelayanan farmasi adalah :
1.      Membian hubungan/komunikai farmasis dengan pasien dan membangun kepercayaan pasien kepada farmasis.
2.      Memberikan informasi yang sesuai kondisi dan masalah pasien.
3.      Membantu pasien menggunakan obat sesuai tujuan terapi dengan memberikan cara/metode yang memudahkan pasien menggunakan obat dengan benar.

C.  Prinsip Konseling
Prinsip dasar konseling adalah terjadinya kemitraan atau korelasi antara pasien dengan Apoteker sehingga terjadi perubahan perilaku pasien secara sukarela. Pendekatan Apoteker dalam pelayanan konseling mengalami perubahan modela pendekatan "Medical Model" menjadi pendekatan "Helping Model". Hal-Hal yang perlu diperhatikan oleh apoteker tertera dalam Tabel 1.
"Mengerti kebutuhan, keinginan, dan pilihan dari pasien"
1)      Menentukan Kebutuhan
Konseling tidak terjadi bila pasien datang tanpa ia sadari apa yang dibutuhkannya. Seringkali pasien datang tanpa dapat mengungkapkan kebutuhannya, walaupun sebetulnya ada sesuatu yang dibutuhkan. Oleh karena itu dilakukan pendekatan awal dengan mengemukakan pertanyaan terbuka dan mendengar dengan baik dan hati-hati.
2)      Perasaan
       Farmasis harus dapat mengerti dan menerima perasaan pasien (berempati). Farmasis harus mengetahui dan mengerti perasaan pasien (bagaimana perasaan menjadi orang sakit) sehingga dapat berinteraksi dan menolong dengan lebih efektif. Beberapa bentuk perasaan atau emosi pasien dan cara penanganannya adalah sebagai berikut :
a)      Frustasi yaitu membantu menumbuhkan rasa keberanian pasien untuk mencari alternatif jalan lain yang lebih tepat dan meminimalkan rasa ketidaknyamanan dari aktifitas hariannya yang tertunda.
b)      Takut dan cemas yaitu membantu menjernihkan situasi apa yang sebenarnya ditakutinya dan membuat pasien menerima keadaan dengan keberanian yang ada dalam dirinya.
c)      Marah yaitu mencoba ikut terbawa suasana marahnya, dan jangan juga begitu saja menerima kemarahannya tetapi mencari tahu kenapa pasien marah dengan jalan mendengarkan dan berempati.
d)     Depresi yaitu Usahakan membiarkan pasien mengekspresikan penderitaannya, membiarkan privasinya, tetapi dengarkan jika pasien ingin bicara
e)      Hilang kepercayaan diri
f)       Merasa bersalah


D.    Sasaran Konseling
a.       Konseling Pasien Rawat Jalan
b.      Konseling Pasien Rawat Inap

E.     Kegiatan Konseling
Kegiatan konseling meliputi beberapa hal yaitu :
a.       Persiapan dalam melakukan konseling
b.      Tahap konseling
ü  Pembukaan
ü  Diskusi untuk mengumpulkan informasi dan identifikasi masalah
ü  Diskusi untuk mencegah atau memecahkan masalah dan mempelajarinya
ü  Memastikan pasien telah memahami informasi yang diperoleh
ü  Menutup diskusi
ü  Follow up diskusi
Aspek Konseling yang harus disampaikan :
a.       Deskripsi dan kekuatan obat
b.      Jadwal dan cara penggunaan
c.       Mekanisme kerja obat
d.      Dampak gaya hidup
e.       Penyimpanan
f.       Efek potensial yang tidak diinginkan
Masalah dalam konseling yaitu :
a.       Faktor penyakit
b.      Faktor terapi
c.       Faktor pasien
d.      Faktor komunikasi


F.     Hal-hal yang harus disiapkan dalam memberikan pelayanan Konseling pada pasien 
Sebelum memberikan konseling ada beberap hal yang harus diketahuio oleh seorang apoteker agar tujuan konseling tercapai .Hal yang Perlu diperhatikan adalah latar belakang pasien (database pasien ) seperti biodata, riwayat penyakit, riwayat pengobatan, alergi, riwayat keluarga ,sosial dan ekonomi.Hal kedua yang pelu diperhatikan adalah membuat daftar masalah yang dihadapi pasien( terutama masalah yang berkaitan dengan obat ). Setelah kedua hal tersebut dilakukan barudapat memberikan konseling berdasarkan masalah yang sudah di susun kemudian dapat dilihatdari perubahan sikap pasien apakah konseling yang telah diberikan sudah tepat atau belum. 

G.    Kendala dalam pemberian obat dan konseling 
Berbagai kendala dalam memberikan konseling dapat terjadi pada prosespengobatan dan pemberian konseling. Kendala yang berasal dari pasien antara lain adalahperasaan marah, malu, sedih, takut, ragu-ragu. Hal ini dapat diatasi dengan bersikap empathy,mencari sumber timbulnya masalah tersebut, tetap bersikap terbuka dan siap membantu.Untuk kendala yang berasal dari Latarbelakang pendidikan, budaya dan bahasa Kendala dapat diatasi dengan  Menggunakan istilah sederhana dan dapat dipahami, Berhati-hati dalam menyampaikan hal yang sensitif , atau Menggunakan penterjemah.Untuk kendala yang berasal dari f isik dan mental dapat diatsai dengan upaya menggunakanalat bantu yang sesuai atau Melibatkan orang yang merawatnya.Sedangkan Kendala yang berasal dari tenaga farmasi dapat berupa m endominasi percakapan,Menunjukkan sikap yang tidak memberikan perhatian dan tidak mendengarkan apa yangpasien sampaikan, cara berbicara yang tidak sesuai (terlalu keras , sering mengulang suatukata ), Menggunakan istilah yang terlalu teknis yang tidak dipahami pasien, sikap dan gerakanbadan yang tidak sesuai yang dapat mengganggu konsentrasi pasien, sedikit atau terlalubanyak melakukan kontak mata dengan pasien.Bila ini terjadi pada upaya mengatasinya adalah dengan Memberikan pasien kesempatanuntuk menyampaikan masalahnya dengan bebas, menunjukan kepada pasien bahwa apa yangdisampaikannya didengarkan dan diperhatikan melalui sesekali anggukan kepala, kata ya dansikap badan yang cenderung ke arah pasien, Menyesuaikan volume suara dan mengurangikebiasaan mengeluarkan kata-kata yang mengesankan gugup dan tidak siap, menghindaripemakaian istilah yang tidak dipahami oleh pasien, tidak menyilangkan kedua tangan danmenghindari gerakan berufang yang tidakk pada tempatnya dan Menjaga kontak mata dengan pasien.
Selain kendala - kendala tersebut diatas terdapat kendala lain yang kadang kurang diperhatikanoleh tenaga farmasi . kendala tersebut adalah lingkungan pada saat konseling dilakukan. Tempat yang terbuka, suasana yang bising, sering adanya interupsi, adanya partisi (kacakounter ) dapat mempengaruhi pasien dalam menerima konseling. Hal ini harus diperhatikanoleh tenaga farmasi dalam memberikan konseling. Adanya tempat khusus ataupun tidakmenerima telepon atau tamu lain dapat memberikan rasa privasi dan nyaman kepada pasien .Itulah sekilas pandangan tentang pelayan konseling pasien , diharapkan dengan melakukanpelayanan konseling secara benar dan konsisten akan meningkatkan peran dan citra tenagafarmasi di masyarakat luas

H.    Modal Untuk Melaksanakan Konseling Bagi Pasien
1.      MENGUASAI ILMU
Kalau  kita menguasai ilmu yang akn kita sampaikan, maka kita akan dapat berbicr lacr, meyakinkn sehingga pasen akan puas dan  pecaya, ini meupakan kunci utama. Kalu psien sudah percaya maka mereka akan patuh.
2.      KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
Ini penting, karena teknik berbicara akan sangat berpengaruh pada keberhasilan komunikasi

I.       Metode Konseling
Beberapa metode Konseling yaitu :
1.      Three Prime Questions
Bagaimana Penjelasan Dokter ttg Obat Anda ?
Bagaimana Penjelasan Dokter ttg Cara Pakai Obat Anda ?
Bagaimana Penjelasan Dokter ttg Harapan setelah minum/memakai Obat Anda ?
2.      Final Verification
Meminta Pasien utk Mengulang Instruksi
Yakin Bahwa pesan tidak ada terlewat
Koreksi bila ada Salah Informasi
3.      Show and Tell
Melakukan Cerita
Melakukan Peragaan
Melalui Gambar, Tayangan

J.      Tahapan Proses Konseling
Tahapan-tahapan proses konseling meliputi yaitu :
1.      Pengenalan/ pembuka
Tujuan : pendekatan dan membangun kepercayaan
Teknik : 
a.       Memperkenalkan diri
b.      Menjelaskan tujuan konseling, mengapa dan berapa lama ?
Contoh Pengenalan/ pembukaan :
a.       Sapa pasien dengan ramah
b.      Perkenal diri anda
c.       Jelaskan tujuan konseling
d.      Informasikan lama waktu yang dibutuhkan
“selamat pagi, saya Tanti, Apoteker disisni ( perkenalkan diri ). Saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan singkat tentang obat-obatan yang baru Anda peroleh (subjyek yang akan ditanyakan ). Hanya butuh waktu beberapa menit saja (waktu yang dibutuhkan ). Informasi yang Anda berikan nanti akan sangat membantu kita untuk mengenali masalah yang mungkin timbul dari obat-oabt yang baru anda terima ini. (tujuan/iuran)
2.      Penilaian Awal/Identifikasi
Tujuan : menilai pengetahuan pasien dan kebutuhan informasi yang harus dipenuhi.
Perhatikan apakah pasien baru/lama dan peresepan baru/lama/OTC
Teknik :Three Prime Questions
Contoh:
Pasien mendapat obat antihipertensi
Ny. Jamilah: “Dokterbilang, sayamemerlukanobatini, tapisayamerasabaik-baiksaja, mungkinsayabenar-benartidakmembutuhkannya?”
Tn.Jamil: “Saya tahu TD saya tinggi dan harus minum obat secara teratur, tapi jadwal saya sibuk dan sering lupa…?”
Pasien baru: Apakah sudah mendapatkan informasi tentang:  nama obat, kegunaan dan cara penggunaan inhaler.. ?
Pasien Lama: Apakah ada masalah tentang cara penggunaan inhaler, kepatuhan..?
3.      Pemberian Informasi
Tujuan: Mendorong perubahan sikap/prilaku agar memahami dan mengikuti regimen terapi.
Tehnik :Show & Tell
Contoh Pemberian informasi
Berikan informasi pokok tentang:
ü  Nama obat dan bentuk sediaan
ü  Kegunaan inhaler
ü  Cara menggunakan inhaler
ü  Cara penyimpanan (suhu<30 c="" cahaya="" span="" terlindung="">
Gunakan sarana: Poster, contoh inhaler
Cara Penggunaan Inhaler           Information Sheet ?
a.       Mengeluarkan dahak / lendir(bila ada)
b.      Latihan nafas
c.       Periksa alat / wadah
d.      Tahap penggunaan:
1)      Kocok dulu dan buka penutup.
2)      Tarik dan keluarkan nafas.
3)      Pasang alat dimulut.
4)      Ambil nafas pelan-dalam dan tekan alat
5)      Tutup mulut,tahan nafas 5-10 detik,alat dilepas.
6)      Keluarkan nafas lewat hidung,bila ada dosis ke-2, beri jarak 5 mnt.
7)      Cuci mulut atau berkumur.
4.      Verifikasi
Tujuan : 
a.       Untuk memastikan apakah pasien memahami informasi yang sudah disampaikan.
b.      Mengulang hal-hal penting.
Tehnik : fill in the gaps
Contoh Penilaian akhir/ Verifikasi yaitu:
ü  Bertanya tentang pemahaman informasi yang disampaikan.
ü  Meminta pasien untuk menceritakan dan memperagakan ulang cara penggunaan.
5.      Tindak lanjut
Tujuan :
a.       Mengikuti perkembangan pasien
b.      Monitoring keberhasilan pengobatan.
Tehnik :
a.       Membuat patient medication record(PMR)
b.      Komunikasi melalui telepon.
Contoh Penutup / Tindak lanjut:
ü  Ingatkan waktu untuk kontrol
ü  Berikan salam dan ucapkan “semoga lekas sembuh”
ü  Lakukan pencatatan pada kartu konseling/ PMR.

K.    Komponen konseling
Enam komponen konseling minimal yaitu:
a.    Nama obat, jumlahnya dan indikasinya
b.    Aturan pakai, cara dan lama pemakaian
c.     Interaksi obat
d.    Efek samping obat
e.    Pengaruh terhadap pola hidup, pola makan
f.      Cara penyimpanan